Selasa, 07 Agustus 2007

BOYOLALI

(Bahasa Jawa: Bayalali, arti harafiah: "lupa dari marabahaya"), adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, dan Kota Surakarta (Solo) di timur; Kabupaten Klaten di selatan; serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang di barat.

Bagian timur kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya. Di wilayah kabupaten Boyolali terdapat Bandara Internasional Adi Sumarmo yang melayani untuk kawasan Solo dan sekitarya, serta asrama haji Donohudan.


GEOGRAFI

Kabupaten Boyolali membentang barat-timur sepanjang 49 km, dan utara-selatan 54 km. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah dan dataran bergelombang dengan perbukitan yang tidak begitu terjal. Pemanfaatan

Bagian barat merupakan daerah pegunungan, dengan puncaknya Gunung Merapi (2.911 m) dan Gunung Merbabu (3.141 m), keduanya adalah gunung berapi aktif. Sedangkan di bagian utara (perbatasan dengan Kabupaten Grobogan merupakan daerah perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng.

Di bagian utara (perbatasan dengan Kabupaten Sragen terdapat Waduk Kedungombo.


PEMBAGIAN ADMINISTRASI

Kabupaten Boyolali terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas 262 desa dan 5 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Boyolali.

Di samping Boyolali, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Ampel, Karanggede, dan Selo. Kawasan Ngemplak (berbatasan langsung dengan Kota Surakarta) kini telah dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan Solo Raya ke arah barat.


TRANSPORTASI

Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati jalan negara yang menghubungkan Semarang-Solo. Selain itu juga terdapat jalur alternatif dari Semarang menuju Sragen melalui Karanggede.Rata-rata seluruh pelosok kecamatan di Boyolali sudah mudah dijangkau sarana transportasi. Bandara Adi Sumarmo pun secara geografis masuk wilayah kabupaten Boyolali.

PARIWISATA

Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung Merapi dan Merbabu yang memiliki pemandangan indah dan mempesona. Jalur Solo-Boyolali-Cepogo-Selo-Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut tengah dipromosikan menjadi jalur wisata yang menjadi alternatif bagi wisatawan (baik domestik maupun asing) dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi Kabupaten Boyolali. Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para pendaki Gunung Merapi. Cepogo merupakan sentra penghasil kerajinan tembaga di Boyolali. Selain panorama Gunung Merapi dan Merbabu, kabupaten Boyolali juga memiliki tempat wisata berupa mata air yang dikelola sedemikian rupa sehingaa menjadi tempat wisata air, seperti di Tlatar (sekitar 7 km arah utara kota Boyolali) dan Pengging di Kecamatan Banyudono. Kedua tempat wisata air ini memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kalau di Tlatar memiliki keunggulan dimana lokasinya masih sangat luas dan memiliki beberapa pilihan kolam renang berikut tempat mancing, maka di Penging memiliki keunggulan dimana dulunya merupakan tempat mandi keluarga Kasunanan Surakarta . Sehingga disekitar Pengging ini pun masih dapat ditemukan bangunan-bangunan kuno milik Kasunanan Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro.

Adapun tempat wisata lainnya yaitu :

Waduk Cengklik Desa Ngargorejo & Sobokerto Kec. Ngemplak Obyek wisata ini terletak di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak ± 20 km, kearah timur laut Kota Boyolali, waduk dengan luas genangan 300 ha ini dibangun pada jaman Belanda, tujuannya untuk mengairi lahan sawah seluas 1.578 ha, bisa untuk latihan sky air. Letaknya sangat strategis, berdekatan dengan Bandara Adi Sumarmo, Asrama Haji Donohudan, Monumen POPDA, dan Lapangan Golf. FASILITAS / FACILITIES : Wisata Air / Water Resort Pemancingan / Fishing Area Rumah Makan Lesehan / Floating Restaurant.

PESANGGRAHAN PRACIMOHARJO Desa Paras Kec.Cepogo Merupakan petilasan Sri Susuhunan Paku Buwono X sebagai obyek wisata minat khusus/ ziarah, Terletak di Desa Paras Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

AIR TERJUN KEDUNG KAYANG Desa Klakah Kec.Selo Obyek wisata yang perlu dikembangkan. Terletak di Desa Klakah berjarak 5 km ke arah Barat dari Kecamatan Selo. Merupakan panorama pemandangan alam yang berupa air terjun yang terletak diantara 2 kabupaten, yaitu Boyolali dan Magelang.Potensial untuk aktifitas camping, hiking, climbing. FASILITAS : Homestay. Pemandangan Alam.

MAKAM KI AGENG SINGOPRONO

Desa Nglembu Kec.Sambi

Jarak tempuh dari kota 12 km. Obyek Wisata Khasanah yang di kunjungi setiap malam Jumat dan malam Selasa Kliwon, Lokasi Makam Ki Ageng Singoprono yang menarik dengan letaknya yang sangat indah sebab berada diatas gunung yang berhawa sejuk.





MAKAM KI AGENG PANTARAN

Dk.Pantaran Desa Candisari Kec.Ampel

Jarak tempuh dari kota 17 km. Makam ini cukup potensial sebagai tempat ziarah, karena terdapat Petilasan Ki Kebo Kanigoro, petilasan Syeh Maulana Malik Ibrahim Maghribi, Petilasan Ki Ageng Pantaran. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam di kaki gunung Merbabu dan air terjun Si Pendok. Setiap tanggal 20 suro diadakan event upacara tradisional Buka Luwur. FASILITAS : Bangsal tempat tirakat. Bukit perkemahan Indraprasta.





WANA WISATA KEDUNG OMBO

Desa Wonoharjo Kec.Kemusu

Obyek wisata ini terletak di Desa Wonoharjo Kecamatan Kemusu sekitar ± 50 km ke arah utara Kota Boyolali menjanjikan rekreasi hutan dan air yang menyegarkan serta pemancingan. FASILITAS / FACILITIES : Bumi Perkemahan / Camping Ground. Hutan Wisata / Forest Resort. Tempat Pemancingan / Fishing Area. Rumah Makan Apung / Floating Restourant. Wisata Air / Water Resort.

masih banyak tempat wisata lain misal Bumi Perkemahan Indrapastha, Kali Sewan, dan lain.

Di Boyolali juga bisa menikmati wisata kuliner misal sambal lethok/tumpang dan makananan khas lainnya.



PEREKONOMIAN

Boyolali dikenal sebagai kota susu, karena merupakan salah satu sentra terbesar penghasil susu sapi segar di Jawa Tengah. Peternakan sapi perah umumnya berada di daerah selatan dan dataran tinggi yang berudara dingin, karena sapi perah yang dikembangkan saat ini berasal dari wilayah sub-stropis Australia dan Selandia Baru. Selain itu didaerah Kecamatan Ampel terdapat sentra industri Abon dan Dendeng.

I. PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN 01. KELAPA :Luas Areal= 4.396,20 Ha dg produksi= 10.766.450 Butir 02. CENGKEH = 892,13 Ha = 4.317,30 Kw 03. TEH = 28,62 Ha = 161,60 Kw 04. TEMBAKAU = 2.884,20 Ha = 1.819.299 Kg 05. KENCUR = 573,85 Ha = 4.605.290 Kg 06. JAHE = 300,50 Ha = 1.805.100 Kg 07. KOPI ROBUSTA = 224,67 Ha = 75.703 Kg 08. KOPI ARABIKA = 186,61 Ha = 13,24 Ton 09. JAMBU METE = 129,53 Ha = 50.781 Kg II. POTENSI PRODUK POTENSIAL 1. TEMBAKAU RAJANGAN. Di Kecamatan Mojosongo, banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel, Teras dan Sawit Produksi 4.178.543 ton/tahun meliputi areal 5.369,35 hektar. Manfaat: bahan baku industri rokok. Pemasaran: ke wilayah Jateng dan Jatim. 2. TEMBAKAU ASAPAN. Di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, teras, Ampel dan Sawit. Produksi 1.760,79 ton/tahun dengan areal seluas 2.635 hektar. Manfaat: Bahan baku industri rokok. Pemasaran di wilayah Jateng dan Jatim.

III. PELUANG INVESTASI 1. TEMBAKAU: Peluang Investasi: Industri Pabrik Rokok Lokasi di Kecamatan Selo, Ampel, Musuk, Cepogo, Mojosongo, Teras, Sawit dan Banyudono Potensi: Produksi 4.178,543 ton/tahun pada areal 5.369,35 hektar. Kegunaan Bahan baku industri rokok. 2. KOPI ARABIKA: Peluang Investasi: Budidaya tanaman kopi arabika. Lokasi di Kecamatan Selo, Cepogo, Ampel dan Musuk. Potensi: Produksi 172,790 ton/tahun pada areal 234 hektar. Kegunaan: memenuhi kebutuhan pasar ekspor dan bahan baku industri kopi bubuk/instant. 3. JAHE; Peluang Investasi: Budidaya tanaman jahe dan Industri pengolahan jamu tradisional. Lokasi di Kecamatan Ampel, Musuk, Cepogo, Boyolali dan Selo Potensi: Produksi 4.363,170 ton/tahun pada areal 611,85 hektar Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional. 4. KENCUR: Peluang Investasi: Budidaya tanaman kencur dan industri pengolahan jamu tradisional. Lokasi di Kecamatan Simo, Andong, Klego, Sambi dan Nogosari Potensi :Produksi 5.670,290 ton/tahun pada areal 490,95 hektar Kegunaan: Bahan baku industri jamu tradisional. 5. TEH : Peluang Investasi: Industri pengolahan the wangi. Lokasi di Kecamatan Ampel, Selo dan Cepogo Potensi: Produksi 191,63 kg/tahun pada areal 27,88 hektar Kegunaan: bahan baku pengolahan the wangi. 6. JARAK: Peluang Investasi: Budidaya tanaman jarak dan Industri pengolahan minyak jarak. Lokasi di Kecamatan Klego, Andong, Kemusu, Juwangi, Wonosegoro dan Nogosari. Potensi areal: 10.409 hektar Kegunaan: bahan baku industri minyak jarak.


Tidak ada komentar: